Jumat, 27 Februari 2009

pegel kok enaknya pijetan???

Pernahkah anda membayangkan bagaimana nikmatnya pijatan saat badan terasa pegal-pegal atau mungkin saat nyeri....
Pernahkah anda menanyakan alasan hal ini sebelumnya?
Atau mungkin memang tidak pernah terpintas?
Smua hal ada sangkut pautnya dengan persarafan...kenapa bisa gitu?
Begini ceritanya...
ketika anda sedang nyeri serabut saraf kecil lah yang menghantarkannya dalam bentuk impuls nyeri ke cornu dorsalis otak. Namun pada saat anda dipijat, impuls rabaan atau motorik dihantarkan oleh serabut saraf besar ke cornu dorsalis. Sehingga impuls raba dihantarkan lebih cepat dibanding nyeri.
Pada saat ini terjadinya yang dinamakan gating (gate control theory) dimana rasa nyeri ditiadakan oleh rabaan, walau sebenarnya impuls nyeri masih ada.
So ga salah bila saai badan pegal, akan terasa UENNNAAAAAKK sekali saat dan setelah dipijat. So untuk badan yang hanya pegal, dengan pijatan yang tepat akan mengurangi kebutuhan atas obat analgesic, tulkan?
Namun bila sangat menggangu, anda dapat menggunakan obat analgesic atau anti sakit, misalnya paracetamol,dlll.
SMOGA BERGUNA...........
_Imma_

Rabu, 11 Februari 2009

begitu sensitifnya daerah kewanitaan...

Mungkin pada dasarnya seorang wanita tak terlalu memperhatikan daerah kewanitaannya. Vagina, misalnya. Daerah ini begitu sensitif dengan sedikit perubahan kadar keasamannya.
Pada dasarny lingkungan normal vagina digambarkan oleh adanya hubungan dinamis antara Lactobacillus acidophilus atau Lactobacillus doderlein dengan flora endogen lain termasuk Candida albicans, estrogen, glikogen, pH vagina, dan produk metabolisme flora dan organisme patogen. Dalam hal ini species Lactobacillus adalah anggota terbesar dari flora normal yang terdapat pada vagina. Segera setelah lahir, laktobasil aerob (Lactobacillus doderlein) muncul dalam vagina dan menetap bersamaan dengan kandida selama pH tetap asam dalam beberapa minggu. Jika pH menjadi netral (tetap demikian sampai pubertas), terdapat flora campuran kokus dan basil. Pada waktunya pubertas, Lactobacillus ditemukan kembali dalam jumlah yang besar dan mempertahankan keasaman pH melalui pembentukan asam dari karbohidrat, khususnya glikogen. Dalam hal ini, estrogen berperan dalam menentukan kadar zat gula sebagai simpanan energi dalam (glikogen), dimana estrogen mengaktifkan growth hormon untuk memudahkan penyimpanan glikogen dalam tubuh sehingga asupan glikogen untuk Lactobacillus yang hidup dipermukaan berkurang dan pembentukan asam di vagina terhambat. Hal inilah yang menyebabkan pH vagina naik.
Vagina normal memiliki pH yang berkisar 3,8-4,2. Kisaran ini berentang yang cukup kecil untuk berubah. Dan saat perubahan itu terjadi maka akan diikuti perubahan flora normal yang ada didalamnya, misalnya Candida dan bakteri patogen lain (trichomonas, bakteri batang maupun coccus). Hal ini bisa disebabkan oleh:
*kehamilan
*kontrasepsi hormonal dalam waktu lama
*penderita diabetes mellitus
*antibiotika
*obat kortikosteroid dan sitostatika yang dapat menurunkan daya tahan tubuh
*umur
*imunologic
*dan lainnya sepeti kebersihan vagina atau kebiasaan memakai pakaian ketat sehingga vagina cenderung lembab.
Dari penelitian yang telah saya lakukan didapatkan bahwa dengan pengambilan sampel secara purposive sampling dengan subjek penelitian 127 sampel wanita pemakai kontrasepsi hormonal, terbagi dalam 76 Candida (-) dan 51 Candida (+). Hasil penelitiannya adalah
  1. pH vagina akseptor kontrasepsi hormonal yang tidak terinfeksi Candida dan bakteri (kondisi normal) adalah 4.28;
  2. pH vagina akseptor kontrasepsi hormonal yang terinfeksi Candida dan bakteri adalah 4.77;
  3. pH vagina akseptor kontrasepsi hormonal yang hanya terinfeksi oleh bakteri adalah 5.24.
Hal ini sangat tampak dengan perbahan pH sedikit saja akan menimbulkan perbedaan yang cukup drastis dari flora vagina. Dan bila dibiarkan maka akan berangsur-angsur berubah menjadi penyakit, misalnya: kandidiasis vagina, trichomoniasis vaginalis, dll.
ciri penting dari kandidiasis vaginalis adalah
  1. rasa gatal, yang semula hanya terasa pada waktu malam tetapi pada keadaan lebih lanjut dapat terasa terus-menerus sehingga sangat mengganggu penderita.
  2. terasa pedih waktu buang air kecil
  3. dispareuni dengan gangguan hubungan seksual atau perkawinan yang mungkin bisa menjadi permanen dan tidak dapat diperbaiki lagi.
  4. terkadang Candida juga menyebabkan balanophostitis pada pasangan wanita dengan kandidiasis. Dimana hal-hal yang lebih sering terjadi adalah ruam sementara, eritem, dan pruritus atau sensasi terbakar pada penis yang muncul dalam beberapa menit atau jam setelah hubungan seksual.

so buat setiap wanita, saya berharap ketika anda mengetahui dan mengalami gejala tersebut ataupun merasa tidak enak pada daerah ini segera periksakan ke dokter specialis terdekat...

pesan saya..selalu menjaga daerah intim ini...karena sangat berguna untuk anda dan suami anda..smoga ini berguna... Untuk ingin tau tentang penelitian saya, dapat dilihat dalam skripsi saya atas nama Immaculata A.W. di fakultas kedokteran Universitas Sebelas Maret. Thx

_Imma_